Minggu, 17 Januari 2016

PORTER's GENERIC COMPETITIVE STRATEGIS



Nama Kelompok         : 1. Diyah Ayu Priyani (7311413084)
                                      2. Siti Awaliyah         (7311413086)
Makul                          : Manajemen Strategik
Prodi                            : MSDM B 2013

PORTER’s GENERIC COMPETITIVE STRATEGIES
Definisi strategi generik menurut Michael Porter adalah suatu pendekatan strategi perusahaan dalam rangka mengungguli pesaing dalam industri sejenis.



Menurut Michael Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter menamakan ketiganya strategi umum (strategi generik). Keunggulan biaya menekankan pada pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk yang menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang tidak terlalu peduli dengan perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa yang memenuhi keperluan sejumlah kelompok kecil konsumen.

A.     Strategi Biaya Rendah (cost leadership)
Strategi Biaya Rendah (cost leadership) menekankan pada upaya memproduksi produk standar (sama dalam segala aspek) dengan biaya per unit yang sangat rendah. Produk ini (barang maupun jasa) biasanya ditujukan kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga (price sensitive) atau menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan. Dari sisi perilaku pelanggan, strategi jenis ini amat sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang termasuk dalam kategori perilaku low-involvement,ketika konsumen tidak (terlalu) peduli terhadap perbedaan merek, (relatif) tidak membutuhkan pembedaan produk, atau jika terdapat sejumlah besar konsumen memiliki kekuatan tawar-menawar yang signifikan.
Strategi ini membuat perusahaan mampu bertahan terhadap persaingan harga bahkan menjadi pemimpin pasar (market leader) dalam menentukan harga dan memastikan tingkat keuntungan pasar yang tinggi (di atas rata-rata) dan stabil melalui cara-cara yang agresif dalam efisiensi dan kefektifan biaya.
Untuk dapat menjalankan strategi biaya rendah, sebuah perusahaan harus mampu memenuhi persyaratan di dua bidang, yaitu: sumber daya (resources) dan organisasi. Strategi ini hanya mungkin dijalankan jika dimiliki beberapa keunggulan di bidang sumber daya perusahaan, yaitu: kuat akan modal, trampil pada rekayasa proses (process engineering), pengawasan yang ketat, mudah diproduksi, serta biaya distribusi dan promosi rendah. Sedangkan dari bidang organisasi, perusahaan harus memiliki: kemampuan mengendalikan biaya dengan ketat, informasi pengendalian yang baik, insentif berdasarkan target (alokasi insentif berbasis hasil). (Umar, 1999).
Contoh perusahaan yang menerapkan:  
-          Toyota, dilihat dari implementasi JIT (Just in Time) sehingga proses produksi bisa dipotong, efisiensi dapat tercapai. 
-          Beberapa contoh perusahaan yang terkenal kare strategi keunggulan biaya adalah Wal-Mart, BIC, Mc Donald’s, Black and Decker, Lincoln Electric, dan Briggs and Sratton.
-           Kemasan Isi ulang kecap bangau

B.     Strategi Pembedaan Produk (differentiation)
Strategi Pembedaan Produk (differentiation), mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari konsumen potensialnya.
Berbagai kemudahan pemeliharaan, features tambahan, fleksibilitas, kenyamanan dan berbagai hal lainnya yang sulit ditiru lawan merupakan sedikit contoh dari diferensiasi. Strategi jenis ini biasa ditujukan kepada para konsumen potensial yang relatif tidak mengutamakan harga dalam pengambilan keputusannya (price insensitive).  Contoh penggunaan strategi ini secara tepat adalah pada produk barang yang bersifat tahan lama (durable) dan sulit ditiru oleh pesaing.
Pada umumnya strategi biaya rendah dan pembedaan produk diterapkan perusahaan dalam rangka mencapai keunggulan bersaing (competitive advantage) terhadap para pesaingnya pada semua pasar. (Lihat David, 1998; Fournier dan Deighton, 1997; Pass dan Lowes, 1997; Porter, 1980 dan 1985).  Secara umum, terdapat dua bidang syarat yang harus dipenuhi untuk memutuskan memanfaatkan strategi ini ; bidang sumber daya (resources) dan bidang organisasi.  Dari sisi  sumber daya perusahaan, maka untuk menerapkan strategi ini dibutuhkan kekuatan-kekuatan yang tinggi dalam hal: pemasaran produk, kreativitas dan bakat, perekayasaan produk (product engineering), riset pasar, reputasi perusahaan, distribusi, dan ketrampilan kerja. Sedangkan dari sisi bidang organisasi, perusahaan harus kuat dan mampu untuk melakukan: koordinasi antar fungsi manajemen yang terkait, merekrut tenaga yang berkemampuan tinggi, dan mengukur insentif yang subyektif di samping yang obyektif. (Umar, 1999).
Contoh Perusahaan menggunakan Strategi Differensial:  
-          Starbuck dengan kopinya yang berbeda dengan  coffe shop lain, sehingga pengunjung betah berlama-lama dan rela mengeluarkan harga yang cukup mahal dari yang lain.
-          PT. Indofood terutama produk mie instannya memiliki keunikan rasa dan promosi iklan yang mengusung tema nusantara.
-          jasa pengiriman cepat ( overnight delvery ) dari federal express.

C.     Strategi Fokus (focus)
Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam suatu segmen pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam pengambilan keputusannya untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga. Dalam pelaksanaannya – terutama pada perusahaan skala menengah dan besar –, strategi fokus diintegrasikan dengan salah satu dari dua strategi generik lainnya: strategi biaya rendah atau strategi pembedaan karakteristik produk. Strategi ini biasa digunakan oleh pemasok “niche market” (segmen khusus/khas dalam suatu pasar tertentu; disebut pula sebagai ceruk pasar) untuk memenuhi kebutuhan suatu produk — barang dan jasa — khusus.
Syarat bagi penerapan strategi ini adalah adanya besaran pasar yang cukup (market size), terdapat potensi pertumbuhan yang baik, dan tidak terlalu diperhatikan oleh pesaing dalam rangka mencapai keberhasilannya (pesaing tidak tertarik untuk bergerak pada ceruk tersebut).
Strategi ini akan menjadi lebih efektif jika konsumen membutuhkan suatu kekhasan tertentu yang tidak diminati oleh perusahaan pesaing. Biasanya perusahaan yang bergerak dengan strategi ini lebih berkonsentrasi pada suatu kelompok pasar tertentu (niche market), wilayah geografis tertentu, atau produk — barang atau jasa — tertentu dengan kemampuan memenuhi kebutuhan konsumen secara baik, excellent delivery. (Lihat David, 1998; Fournier dan Deighton, 1997; Pass dan Lowes, 1997; Porter, 1980 dan 1985).
Porter kemudian membagi strategi Focus menjadi 2: Cost Focus dan Differentiation Focus. Istilah Cost Focus dan Differentiation Focus bisa sedikit membingungkan karena hal itu bisa dimaknai sebagai Sebuah Fokus Terhadap Biaya atau Sebuah Fokus Terhadap Diferensiasi.  Cost Focus bermakna penekanan kepada minimalisasi biaya dalam sebuah pasar terfokus, dan Differentiation Focus bermakna menciptakan perbedaan strategis dalam sebuah pasar yang terfokus.
Contoh Perusahaan:
-           Apple, yang berfokus kepada produknya selama bertahun tahun tanpa terpengaruh pasar. 
-          BMW jerman yang secara eksklusif memfokuskan pada pembuatan mobil-mobil mewah kelas atas. Strategi BMW tersebut bertentangan dengan paradigma umum industri mobil, yaitu memproduksi mobil untuk pasar masal.
-           Motor Gede Harley Davidson.



D.    Syarat dan Resiko Strategi Generik
Dalam menerapkan strategi generik, perlu mempertimbangkan beberapa hal yang menjadi persyaratan. Persayaratan tersebut harus dipertimbangkan dengan baik agar hasilnya benar-benar optimal.
Persyaratan Strategi Generik
Strategi Generik
Ketrampilan dan Sumber Daya Umum yang diperlukan
Persyaratan Organisasi umum
1.   Keunggulan biaya menyeluruh
·   Investasi modal yang terus
·   Ketrampilan perekayaan proses
·   Supervisi tenaga kerja yang ketat
·   Produk didesai untuk kemudahan dalam produksi
·   Sistem distribusi yang berbiaya rendah
·   Pengendalian biaya yang ketat
·   Laporan yang sering dan pengendalian yang terinci dan sering
·   Intensif berdasarkan target kualitatif yang ketat
2.   Diferensiasi
·   Kemampuan pemasaran yang kuat
·   Bakat yang kreatif
·   Perekayasaan produk
·   Kemampuan yang kuat dalam riset pasar
·   Reputasi korporat untuk memimpin mutu dan teknologi
·   Tradisi yang lama dalam industri atau gabungan yang unik dari ketrampilan yang diambil dari usaha-usaha yang lain
·   Kooordinasi yang kuat antar fungsi-fungsi dalam riset pengembangan produk, pasar dan pemasaran
·   Pengukuran yang intesif dan subyektif dari tolok ukur kuantitatif
·   Suka untuk menarik tenaga ketrja yang berketrampilan tinggi, ilmuwan atau orang kreatif
3.   Fokus
·   Gabungan dari kebijakan-kebijakan di atas yang diarahkan pada target strategi khusus
·   Gabungan dari kebijakan diatas diarahkan pada terget strategi leguler


Resiko Strategi Generik
Resiko Keunggulan Biaya
Resiko Diferensiasi
Resiko Fokus
Keuangan biaya tidak bertahan lama
·   Pesaing meniru
·   Teknologi berubah
·   Bisnis lain untuk keunggulan biaya runtuh
Diferensiasi tidak bertahan lama
·   Pesaing meniru
·   Basis untuk iferensiasi menjadi kurang penting bagi pembeli
Strategi fokus ditiru segmen sasaran menjadi tidak menarik secara struktural
·   Struktur rusak
·   Permintaan menghilang
Kedekatan (Proksimitas) dalam diferensiasi hilang
Kedekatan biaya hilang
Pesaing bersasaran luas menguasai segmen
·     Perbedaan segmen dengan segmen lain menyempit
·     Keunggulan lini luas meningkat
Penganut strategi fokus mencapai biaya yang lebih rendah dalam segmen
Penganut strategi fokus diferensiasi mencapai diferensiasi yang bahkan lebih besar dalam segmen
Penganut baru strategi fokus menggarap subsegmen dalam industri

Dalam realitas, perusahaan menerapkan lebih dari satu bahkan semua strategi generik. Perusahaan yang menerapkan semua strategi generik, tetapi gagal mencapai sesuatupun dikatakan ‘terperangkap di tengah’. Perusahaan yang seperti itu berad pada posisi yang tidak menguntungkan karena pemimpin biaya, diferensiator, atau penganut strategi fokus akan memiliki posisi yang lebih baik untuk bersaing dalam segmen manapun. Terperangkap ditengah sering merupakan manifestasi dari ketidak bersediaan perusahaan untuk membuat pilihan secara tegas mengenai cara bersaing. Perisahaan mengusahakan keunggulan bersaing melalui segala cara dan tidak mencapai satupun karena pencapaian jenis keunggulan bersaing yang berbeda biasanya memerlukan tindakan yang berbeda pula.


DAFTAR PUSTAKA